.quickedit{ display:none;} 12

Sabtu, 01 Juni 2013

SP defisit perawatan diri


STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DEFISIT KEPERAWATAN DIRI

Pertemuan ke 1                                                                     Hari, Tanggal :

A.    Proses Keperawatan
1.      Kondisi Klien
Data subjektif :
-          Klien mngatakan malas mandi dan lebih enak tidak ganti baju, klien mengatakan tidak mau menyisir.
Data objektif :
-          Klien terlihat kotor, rambut tidak disisr, baju agak kotor, bau dan menolak diajak mandi.

2.      Diagnosa Keperawatan

Defisit Keperawatan Diri

3.      Tujuan Tindakan Keperawatan
a.       Klien dapat membina hubungan saling percaya 
b.      Klien dapat menjelaskan pentingnya kebersihan diri
c.       Klien dapat menjelaskan cara menjaga kebersihan diri.
d.      Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawat.
e.       Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri.




4.      Tindakan Keperawatan
a.Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien. 
b.Menjelaskan cara makan yang baik dan bersih. 
c.Membantu klien mempraktekkan cara makan yang baik dan bersih.
d.Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

  1. Strategi Komunikasi
1.      Fase Orientasi
a.       Salam terapeutik : Selamat sore ibu, masih ingat dengan saya suster A? Saya mahasiswa dari POLTEKKES JAKARTA 3.
b.      Evaluasi/validasi : Bagaimana keadaan bapak hari ini ?
c.       Kontrak :
·         Topik : Ibu saya ingin berbincang-bincang tentang cara makan yang baik.
·         Waktu : Ibu kita akan berbincang-bincang jam berapa ? Dan berapa lama ? Bagaimana jika jam 16.00-16.10 WIB ?
·         Tempat : Dimana kita akan berbincang-bincang, bagaimana kalau kita berbincang-bincang disini ?
·         Tujuan : Kita berbincang-bincang agar kita saling mengenal.
2.      Fase Kerja :
Ibu saya akan melatih bapak cara makan yang baik dan bersih. Tujuannya agar ibu tidak kotor saat makan dan terlihat bersih. Sebelum ibu makan sebaiknya ibu mencuci tangan terlebih dahulu supaya kuman yang ada pada tangan ibu tidak ikut termakan. Kemudian ibu gunakan sendok dan garpu agar makanan yang ibu makan tidak terkontaminasi dengan tangan ibu. Setelah ibu selesai makan, ibu mencuci tangan lagi tujuannya untuk membersihkan sisa makanan yang menempel pada tangan ibu. Kemudian ibu masukkan kegiatan ini dalam kegiatan harian ibu ya. Kalau ibu mengerjakannya sendiri beri tanda M, kalau dibantu suster beri tanda B, kalau tidak dikerjakan beri tanda T.
3.      Fase Terminasi
a.       Evaluasi
·         Subjektif : Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya dan tahu cara makan yang baik dan bersih.
·         Objektif : Coba ibu sebutkan kembali cara makan yang baik dan bersih.
b.      Rencana Tindak Lanjut : Saya harap ibu mengingat saya dan mempraktekkan cara makan yang baik dan bersih dan jangan lupa masukkan dalam kegiatan harian.
c.       Kontrak Yang Akan Datang :
·         Topik : Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang-bincang lagi tentang cara eliminasi yang baik.
·         Waktu : Bagaimana kalau kita berbincang-bincang kembali besok jam 16.00 WIB selama 15 menit, apakah ibu setuju ?
·         Tempat : Mau dimana besok kita berbincang-bincang, bagaimana kalau di tempat ini lagi ? Baiklah sampai bertemu lagi. Selamat sore ibu.







STRATEGI PELAKSANAAN (SP Pasien)
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Pertemuan ke: 2                                                               Hari, tanggal :

A.    Proses Keperawatan
1.      Kondisi Klien
Klien sudah sebulan tidak mau makan.

2.      Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri.

3.      Tujuan Tindakan Keperawatan
a.       Mengevaluasi jadwal kegiatan  harian pasien
b.      Menjelaskan cara makan yang baik
c.       Membantu pasien mempraktikkan cara makan yang baik
d.      Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

4.      Tindakan Keperawatan
a.       Menjelaskan cara mempersiapkan makan.
b.      Menjelaskan cara makan yang tertib.
c.       Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan.
d.      Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik.

B.     Strategi Komunikasi
1.    Fase Orientasi
a.    Salam Terapeutik
“Selamat pagi, Ibu. Masih ingat dengan suster V? Seperti janji kita kemarin kita akan ngobrol yang bertujuan untuk mengetahui cara makan yang baik. Apakah ibu bersedia?
b.    Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Pagi tadi apakah sudah sarapan? Apakah sudah dipakai apa yang telah kita latih kemarin? Bagaimana hasilnya?”

c.    Kontrak :
·      Topik
“Sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berbincang-bincang tentang cara makan yang benar.”
·      Waktu
“Mau berapa lama kita berbincang-bincang? 15 menit saja cukup?”
·      Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang ibu? Apakah ibu ingin di Teras depan?”
·      Tujuan
“Tujuan kita berbincang-bincang hari ini agar dapat mengetahui bagaimana cara makan yang baik.”

2.    Fase Kerja
“Bagaimana kegiatan sebelum, saat, maupun sesudah makan? Dimana biasanya pada saat makan?”
“Sebelum makan kita harus mencuci tangan menggunakan sabun. Mari kita praktikan, ya.”
“Bagus.”
“Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap, kita berdoa dahulu.”
“Mari kita makan.”
“Saat makan, kita harus menyuap makanan dengan pelan-pelan.”
“Bagus.”
“Setelah makan, kita bereskan piring dan gelas yang kotor.”
“Ya, benar seperti itu.”
“Selanjutnya kita akhiri dengan mencuci tangan.”
“Ya, bagus.”

3.    Fase Terminasi
a.       Evaluasi
·      Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita makan bersama-sama?”
·      Obyektif
“Ayo coba sebutkan kembali cara makan yang benar.”
b.      Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Setelah makan apa yang sebaiknya kita lakukan?”
“Hari-hari berikutnya saya berharap ibu dapat melakukan cara makan tadi dengan baik.”
c.       Kontrak yang akan datang
·      Topik
“Besok kita bertemu untuk mendiskusikan jadwal kegiatan dalam kemampuan berdandan.”
·      Waktu
“Besok kita akan bertemu pagi hari, ya. Apakah ibu bersedia?”
·      Tempat
“Dimana tempat yang ibu ingin untuk kita bertemu besok?”




STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Pertemuan ke 3                                                      Hari, tanggal :

A.      Proses Keperawatan
1.    Kondisi Klien
DS :
-        klien mengatakan kotor dan bau serta rambut tidak disisir.
DO :
-          klien terlihat kotor dan bau serta rambut tidak disisir.

2.    Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri

3.    Tujuan Tindakan Keperawatan
a.       Pasien dapat mengetahui pentingnya perawatan diri (Berdandan)
b.      Pasien dapat mengetahui cara-cara melakukan perawatan diri (Berdandan).
c.       Pasien dapat melaksanakan perawatan diri (Berdandani) dengan bantuan perawat
d.      Pasien dapat melaksanakan perawatan diri (Berdandan) secara mandiri
e.       Pasien mendapatkan dukungan keluarga untuk meningkatkan perawatan diri (Berdandan)

4.    Tindakan Keperawatan
a.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b.      Menjelaskan cara berdandan yang benar
c.       Membantu pasien mempraktikkan cara berdandan yang benar dan memasukkan dalam jadwal.
d.      Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

B.     Strategi Komunikasi
1.    Fase Orientasi
a.    Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu!”               

b.    Evaluasi/validasi
“Bagaimana kondisi ibu hari ini? Apa ibu sudah mandi dan berdandan seperti sisir rambutnya?”

c.    Kontrak :
·         Topik, Waktu, Tempat
“Baiklah ibu sesuai janji kita tadi, sekarang kita akan berbincang-bincang tentang cara mandi dan sisir yang benar dan cara mempraktekkannya? kita akan berbincang-bincang selama 15 menit. Diteras ini ya pak!”

·      Tujuan
“Tujuan dari perbincangan hari ini adalah agar ibu mengetahui pentingnya menjaga kebersihan kebersihan badan serta menyisir rambut dan ibu dapat mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari ibu”.

2.    Fase Kerja à sesuai dengan materi
“ibu coba suster mau tahu, bagaimana cara mandi? oya bagus sekali. Nah tetapi alangkah lebih baik lagi ibu mandi dengan sabun agar bersih badannya. Begini ya bu sekarang suster akan ajarkan cara membersihkan diri. Pertama ibu harus menggunkan sabun mandi saat mau mandi, lalu di gosokkan ke badan ibu sampai bersih ke seluruh badan lalu ibu basuh dan jangan lupa setelah mandi ibu sisir rambut nya agar terlihat cantik, wangi dan rapih. Bagaimana penjelasan dari suster apa sudah bisa di pahami oleh ibu ? Selain itu jangan lupa masukkan kegiatan ini kadalam jadwal kegiatan harian ibu. Ibu masih ingatkan cara melakukannya? Wah hebat sekali bu!”

3.    Fase Terminasi
a.       Evaluasi
·           Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan suster?”



·           Obyektif
“Nah, coba ibu jelaskan dan praktekkan kembali apa yang telah kita perbincangkan tadi. Bagus bu, ternyata ibu masih ingat apa yang telah suster ajarkan.

b.      Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Suster harap apa yang tadi suster ajarkan kepada ibu, ibu dapat mempraktekkan kembali dan jangan lupa untuk memasukannya dalam jadwal kegiatan harian dan dilakukan 2 kali dalam sehari  yang telah suster ajarkan tadi.”

c.       Kontrak yang akan datang
·           Topik, Waktu, Tempat
“Ibu sudah tidak terasa sudah 15 menit kita berbincang-bincang. Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk berbincang- bincang tentang cara melakukan perawatan diri ke 4 , bagaimana bu? ibu mau berbincang-bincang dimana? Oiya..kira-kira ibu mau berapa lama? bagaimana kalau 15 menit? Setuju? Baik, sampai bertemu nanti ya bu….”








0 komentar:

Posting Komentar